Dalam laporan ini, Opensignal telah menganalisis pengalaman jaringan broadband di dunia nyata dari para pengguna kami di 10 kota di Indonesia — Depok, Jakarta, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Malang, Kota Tangerang, Medan, Semarang, Surabaya, dan Tangerang Selatan. Untuk merefleksikan berbagai cara penggunaan broadband, kami telah menganalisis tiga tolok ukur berbeda dari pengalaman pengguna broadband: Pengalaman Video Broadband, Kecepatan Unduh Broadband, dan Kecepatan Unggah Broadband. Secara keseluruhan, tolok ukur ini menggambarkan berbagai cara pengguna memanfaatkan layanan broadband, mulai dari pekerjaan dan pendidikan jarak jauh hingga streaming video serta bermain game.

Kami menyertakan 11 penyedia layanan internet utama yang beroperasi di seluruh kota di Indonesia – Biznet, CBN, First Media, Icon Plus, IndiHome (Telkomsel), Indosat HiFi, MNC Play, MyRepublic, Orbit (Telkomsel), Oxygen.id, dan XL. Periode analisis mencakup kinerja mereka selama 90 hari yang dimulai pada tanggal 6 Maret 2024, untuk melihat bagaimana kinerja para penyedia layanan internet di Indonesia. Kami juga telah menerbitkan, analisis pendamping, yang berfokus pada pengalaman pengguna fixed broadband kami di Pulau Jawa saja.

Pelaku ISP utama di Indonesia adalah Telkomsel, yang menguasai tiga perempat dari pasar — Telkomsel menawarkan layanan xDSL dan fiber, serta layanan FWA melalui anak perusahaannya, Telkomsel Mobile. Telkomsel menyediakan layanan fiber dengan merek IndiHome, yang telah menjangkau 38 juta rumah di seluruh Indonesia. Sementara itu, Telkomsel menawarkan layanan FWA dengan merek Orbit. Penyedia layanan fiber Icon Plus merupakan pemain kedua di pasar, menguasai 7% dari koneksi broadband tetap di Indonesia. Sebagian besar penyedia ISP dalam laporan kami menawarkan layanan fiber — Biznet, Indosat HiFi, Orbit, dan XL juga menawarkan layanan FWA, sementara First Media adalah satu-satunya ISP besar di negara ini yang menawarkan layanan kabel.

Dengan banyaknya ISP yang beroperasi di pasar Indonesia, beberapa akuisisi dan konsolidasi telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. XL bermaksud untuk memperkuat basis pelanggan Link Net dengan basis pelanggannya sendiri, yang akan menjadikan XL sebagai ISP terbesar kedua di Indonesia berdasarkan jumlah pelanggan dan akan memungkinkan XL untuk menawarkan layanan telepon tidak bergerak yang terkonvergensi, seiring dengan rencana Link Net yang akan menambah dua juta pelanggan dalam dua tahun ke depan.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengakuisisi aset pelanggan MNC Play merupakan contoh lain dari M&A yang berkontribusi pada dinamika perubahan di pasar fixed broadband Indonesia. IOH bermaksud untuk meningkatkan bisnis fiber-nya, yang beroperasi di bawah merek Indosat HiFi — meskipun MNC Play tetap beroperasi di bawah mereknya sendiri pada saat ini.

Starlink menerima izin untuk beroperasi sebagai ISP untuk konsumen ritel di Indonesia dan meluncurkan layanan internet satelit, yang bertujuan untuk memfasilitasi akses fixed broadband di daerah terpencil dan kurang terlayani di Indonesia. Indonesia merupakan negara ketiga di Asia Tenggara yang menyediakan layanan Starlink, setelah Malaysia dan Filipina.