Opensignal adalah standar global independen untuk menganalisis pengalaman seluler pelanggan. Laporan industri kami merupakan panduan definitif untuk memahami pengalaman nyata yang diterima pelanggan di jaringan nirkabel.
Opensignal adalah standar global independen untuk menganalisis pengalaman seluler pelanggan. Laporan industri kami merupakan panduan definitif untuk memahami pengalaman nyata yang diterima pelanggan di jaringan nirkabel.
Pengguna smartphone di XL menikmati kualitas pengalaman terbaik yang tersedia saat streaming video, bermain game seluler multiplayer, atau menggunakan layanan suara over-the-top (OTT). Hasilnya, XL dinobatkan sebagai pemenang penghargaan Pengalaman Video, Pengalaman Game, dan Pengalaman Aplikasi Suara dari Opensignal di Indonesia.
Dengan kecepatan unduh keseluruhan rata-rata 20,8 Mbps, pengguna XL mencatat Pengalaman Kecepatan Unduhan tercepat di Indonesia — 18,2% lebih cepat dari Telkomsel di posisi kedua dan lebih dari dua kali lipat dari Smartfren di posisi terakhir 9,5 Mbps. Pengguna XL kami juga membuktikan peningkatan terbesar dalam kecepatan unduhan rata-rata mereka, meningkat sebesar 2,1 Mbps (10,9%) sejak laporan kami sebelumnya.
Saat membandingkan operator Indonesia berdasarkan ukuran konsistensi pengalaman, Telkomsel memenangkan penghargaan kualitas Excellent Consistent dan Core Consistent untuk kedua kalinya berturut-turut dalam laporan pengalaman seluler Opensignal. Hasil ini menunjukkan bahwa pengguna Telkomsel melihat proporsi pengujian terbesar yang memenuhi ambang minimum untuk mendukung aplikasi seluler reguler dan yang lebih menuntut.
Telkomsel memenangkan penghargaan Pengalaman Jangkauan 4G dengan skor 8,8 pada skala 10 poin, mengungguli XL dan Indosat dengan skor masing-masing 6,5 dan 6,4 poin. Pengalaman Jangkauan 4G Opensignal menganalisis lokasi tempat pelanggan operator jaringan menerima sinyal 4G relatif terhadap lokasi yang dikunjungi oleh pengguna semua operator jaringan.
Sudah satu tahun lebih Indonesia meluncurkan layanan 5G. Data Opensignal menunjukkan bahwa meskipun layanan 5G di Indonesia masih dalam tahap awal, tetapi 5G telah menghadirkan peningkatan yang signifikan dalam pengalaman seluler dibandingkan dengan teknologi 4G dan 3G yang lebih lama.
Namun, penyebaran 5G masih sangat terbatas, terutama karena kurangnya spektrum, selain faktor-faktor lainnya. Guna mengatasi krisis spektrum ini, operator-operator di Indonesia berupaya menggunakan sebagian atau seluruh kepemilikan spektrum mereka yang ada untuk jaringan 3G dan/atau 4G. Misalnya, Telkomsel berhasil meningkatkan 185 kota/kabupaten dari 3G ke 4G sejak Maret 2022, sedangkan XL menyebutkan pada akhir Juni 2022, 90,9% basis pelanggan menggunakan 4G, operator ini menggunakan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) pada spektrum 1800 MHz dan 2100 MHz untuk 5G. Di samping itu, Smartfren berencana menggunakan spektrum baru di Band 40 untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan yang ada serta memperluas layanannya di luar wilayah operasional saat ini.
Namun, sebagian masyarakat Indonesia masih mengandalkan teknologi jaringan 3G lama. Ini berarti operator Indonesia menghadapi tantangan dengan sepenuhnya mematikan jaringan 3G dan menggunakan kembali spektrum 3G untuk teknologi 4G dan 5G yang lebih efisien. Di awal tahun 2022, pemerintah mengimbau operator Indonesia untuk mematikan 3G secara bertahap. Tetapi rencana ini sedang ditinjau, mengingat layanan 4G masih belum tersedia di beberapa wilayah. Analisis Opensignal di masa lalu telah menunjukkan bahwa memigrasikan pengguna yang hanya menggunakan 3G ke 4G dan memperbaharui spektrum 3G akan berdampak positif terhadap keseluruhan pengalaman seluler pengguna di Indonesia.
Di sisi lain, untuk mendukung penerapan 5G di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) baru-baru ini mengadakan lelang spektrum 10 MHz (2x5 MHz) pada band 2,1 GHz untuk mengakselerasi pengembangan layanan 5G di Indonesia yang dimenangkan Telkomsel. Selanjutnya, pemerintah Indonesia juga berencana melelang spektrum 5G baru dalam low band 700 MHz setelah peralihan TV digital (ASO) selesai. Selain itu, Indonesia juga bersiap untuk menyediakan spektrum tambahan untuk 5G pada band lain. Kandidat termasuk band 800 MHz pada layer jangkauan, band 2,3/2,6/3,3/3,5 GHz pada layer kapasitas, dan 26/28 GHz pada layer data super .
Meskipun 5G mungkin menjadi area fokus strategis bagi operator Indonesia, tetapi 4G terus memainkan peran penting karena merupakan jaringan sebagian besar waktu konsumen sering terhubung..
Dalam laporan ini, kami menganalisis pengalaman jaringan seluler secara keseluruhan dari semua pengguna kami di Indonesia pada lima operator, yaitu 3, Indosat, Smartfren, Telkomsel, dan XL, selama periode 90 hari mulai 1 Agustus 2022. Bersamaan dengan analisis nasional yang kami lakukan, kami juga memeriksa pengalaman jaringan seluler pengguna kami di 10 wilayah utama di Indonesia. Kami menggunakan pengukuran 5G selain pengukuran teknologi jaringan seluler generasi lama saat menentukan skor keseluruhan untuk setiap kategori penghargaan.
Analisis terbaru Opensignal tentang pasar seluler Indonesia mengungkap persaingan antara Telkomsel dan XL dalam hal pengalaman jaringan seluler pengguna. Sementara XL menyabet posisi ketiga ukuran pengalaman, Pengalaman Video, Pengalaman Game Seluler, dan Pengalaman Aplikasi Suara, serta memimpin dalam Pengalaman Kecepatan Unduhan. Di sisi lain, Telkomsel unggul dalam hal kualitas layanan seluler yang konsisten, Excellent Consistent Quality dan Core Excellent Consistent Quality, serta Pengalaman Jangkauan 4G dan Pengalaman Kecepatan Unggahan. Sementara itu, operator khusus 4G, Smartfren kembali menyabet penghargaan Ketersediaan.
Pengguna XL kami menikmati pengalaman terbaik saat streaming video melalui jaringan seluler. Hasilnya, XL kembali menjadi pemenang Pengalaman Video Opensignal, dengan 46,5 poin (dari 100) — hanya unggul 0,4 poin dari Telkomsel.
Pengalaman Video Opensignal mengukur kualitas video yang streaming ke perangkat seluler dengan mengukur streaming video nyata melalui jaringan operator. Metrik tersebut didasarkan pada pendekatan berbasis Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) yang dibangun berdasarkan penelitian mendalam yang menghasilkan suatu hubungan antara parameter teknis, termasuk kualitas gambar, waktu pemuatan video dan laju penundaan, dengan pengalaman video yang dialami sesuai dengan laporan dari orang-orang. Untuk menghitung pengalaman video, kami mengukur streaming video secara langsung dari perangkat pengguna akhir dan menggunakan pendekatan ITU untuk mengukur keseluruhan pengalaman video untuk setiap operator pada skala 0 hingga 100. Video yang diuji mencakup berbagai resolusi — termasuk Full HD (FHD) dan 4K / Ultra HD (UHD) — dan streaming secara langsung dari penyedia konten video terbesar dunia.
Selain Pengalaman Video, kami melaporkan metrik berikut terkait pengalaman video:
XL mengalahkan persaingan dalam hal kualitas pengalaman bermain game seluler multiplayer di Indonesia. XL adalah pemenang baru dari penghargaan Pengalaman Game oleh Opensignal dengan skor 67,1 poin (dari 100) — unggul 2,1-2,8 poin diatas Telkomsel dan Smartfren. Sementara Indosat dan 3 menyusul dengan skor 54,6 dan 55,2. Sejak laporan terakhir, pengalaman bermain game XL dan Telkomsel masing-masing meningkat sebesar 5,8% dan 2,1%, sementara pengalaman di Indosat dan 3 turun masing-masing sebesar 8,5% dan 18,5%. Skor Pengalaman Permainan Indosat dan 3 telah turun setelah merger.
XL masuk dalam kategori Fair (65-75) untuk Pengalaman Game. Ini berarti bahwa sebagian besar pengguna menganggap pengalaman itu rata-rata; yang juga menunjukkan bahwa pengalaman bermain game secara umum dapat dikontrol, dengan sebagian besar pengguna memperhatikan penundaan antara tindakan mereka dan hasil dalam game. Sementara itu, skor yang lebih rendah berarti pengalaman pengguna menjadi kurang menyenangkan, terganggu oleh penundaan yang meningkat dan kurangnya kontrol dalam gameplay.
Metrik Pengalaman Game Opensignal mengukur bagaimana pengguna seluler merasakan permainan seluler multipemain secara nyata pada jaringan operator. Diukur pada skala 0-100, pengalaman ini menganalisis bagaimana pengalaman bermain game seluler multipemain pengguna kami dipengaruhi oleh kondisi jaringan seluler termasuk latensi, kehilangan paket, dan jitter.
Pengalaman Game mengukur pengalaman saat memainkan game seluler multipemain secara nyata pada perangkat seluler yang terhubung ke server yang terletak di seluruh dunia. Pendekatan ini dibangun berdasarkan penelitian selama bertahun-tahun yang mengukur hubungan antara parameter jaringan teknis dan pengalaman bermain game sesuai dengan laporan pengguna seluler sesungguhnya. Parameter ini meliputi latensi (waktu perjalanan), jitter (variabilitas latensi) dan kehilangan paket (proporsi paket data yang gagal mencapai tujuan). Selain itu, pengalaman ini mempertimbangkan berbagai genre game seluler multipemain untuk mengukur sensitivitas rata-rata terhadap kondisi jaringan. Game yang diuji meliputi beberapa game seluler multipemain waktu nyata yang paling populer (seperti Fortnite, Pro Evolution Soccer dan Arena of Valor) yang dimainkan di seluruh dunia.
Penghitungan Pengalaman Game dimulai dengan mengukur pengalaman ujung-ke-ujung dari perangkat pengguna ke titik akhir internet yang menjadi host game sesungguhnya. Skor tersebut kemudian diukur pada skala 0 sampai 100.
Selain Pengalaman Game, kami melaporkan metrik berikut terkait pengalaman game:
XL menjadi yang teratas dalam Pengalaman Aplikasi Suara, dengan peningkatan 2,3 poin yang dilaporkan oleh pengguna kami di jaringannya dan penurunan 1,8 yang dilaporkan di jaringan mantan pemenang 3. Hasilnya, XL menjadi pemenang langsung baru dari penghargaan Pengalaman Aplikasi Suara. Pengguna XL kami menikmati pengalaman terbaik saat menggunakan layanan suara over-the-top (OTT) — aplikasi suara seluler seperti WhatsApp, Skype, dan Facebook Messenger.
Pengalaman Aplikasi Suara Opensignal mengukur kualitas pengalaman untuk layanan suara over-the-top (OTT) — aplikasi suara seluler seperti WhatsApp, Skype, dan Facebook Messenger — menggunakan model yang diturunkan dari pendekatan berbasis International Telecommunication Union (ITU) untuk mengukur kualitas panggilan suara secara keseluruhan dan serangkaian parameter teknis yang dikalibrasi. Model ini mencirikan hubungan yang tepat antara pengukuran teknis dan kualitas panggilan yang dirasakan. Pengalaman Aplikasi Suara untuk setiap operator dihitung dalam skala dari 0 hingga 100.
Selain Pengalaman Aplikasi Suara, kami melaporkan metrik berikut yang terkait dengan pengalaman aplikasi suara:
Pengguna kami di Indonesia kembali mengamati kecepatan unduhan rata-rata tercepat di jaringan XL. Oleh karena itu, XL menjadi pemenang penghargaan Pengalaman Kecepatan Unduhan, kali ini dengan skor 20,8 Mbps. Sementara itu, pengguna XL kami mengalami peningkatan terbesar dalam kecepatan pengunduhan rata-rata — naik 10,9% sejak laporan terakhir kami — pengguna Telkomsel melihat peningkatan kecepatan mereka sebesar 8,1%. Pengguna kami di 3 dan Smartfren juga mengalami sedikit peningkatan sebesar 5-5,4%, tidak seperti pengguna Indosat, yang kecepatannya sedikit turun.
Diukur dalam Mbps, Pengalaman Kecepatan Unduhan mewakili kecepatan sehari-hari yang dialami pengguna di seluruh jaringan data seluler operator.
Selain Pengalaman Kecepatan Unduhan, kami melaporkan metrik berikut yang terkait kecepatan unduhan:
Sekali lagi, Telkomsel memenangkan penghargaan Pengalaman Kecepatan Unggahan. Pengguna Telkomsel kami melaporkan kecepatan unggah rata-rata tercepat di Indonesia — 8,2 Mbps. Skor ini 7,9% lebih cepat dari kecepatan pengunggahan pengguna XL di posisi kedua dan lima kali lebih cepat dari yang terlihat di Smartfren.
Pengalaman Kecepatan Unggahan kami mengukur kecepatan unggahan rata-rata untuk setiap operator yang diamati oleh pengguna kami di seluruh jaringan data seluler mereka. Umumnya kecepatan unggahan lebih lambat daripada kecepatan unduhan, karena teknologi broadband seluler saat ini memfokuskan sumber daya pada penyediaan kecepatan unduhan terbaik yang memungkinkan untuk pengguna mengonsumsi konten pada perangkat mereka. Karena tren internet seluler beralih dari mengunduh konten menjadi menciptakan konten dan mendukung layanan komunikasi waktu nyata, kecepatan unggahan menjadi lebih penting dan teknologi baru yang mendorong kapasitas upstream muncul.
Selain Pengalaman Kecepatan Unggahan, kami melaporkan lima metrik pendukung terkait kecepatan unggahan:
Berdasarkan Pengalaman Video regional, pemenang nasional XL adalah pemenang langsung di empat wilayah — Banten, DKI, Kalimantan dan Sumatera — dan bersama-sama memenangkan dua lainnya, termasuk Jawa Barat dengan Telkomsel. Sementara itu, Telkomsel memimpin paket Pengalaman Video di tiga wilayah — Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta
Telkomsel mengungguli XL dalam hal Pengalaman Game regional. Pengguna Telkomsel kami memiliki pengalaman bermain game multiplayer seluler terbaik di tiga wilayah — Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, sedangkan pengguna XL di Banten, DKI, dan Jawa Barat. Sedangkan pengguna untuk kedua operator tersebut merupakan pemenang bersama Pengalaman Game di wilayah Sumatera.
Dalam perincian regional Pengalaman Kecepatan Unduhan Indonesia, kami menemukan bahwa pengguna XL mencatat kecepatan unduhan teratas di seluruh 10 wilayah, termasuk Jawa Tengah, di mana XL menang bersama dengan Telkomsel. Patut dicatat bahwa kecepatan unduh pengguna XL kami di Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Sunda Kecil rata-rata di atas 20 Mbps. Sebaliknya, Telkomsel mendominasi hasil regional untuk Pengalaman Kecepatan Unggahan dengan pengguna mengalami laju tercepat di delapan dari 10 wilayah.
Operator khusus 4G di Indonesia, Smartfren kembali menyabet penghargaan Ketersediaan, karena pengguna kami di jaringannya terus menghabiskan proporsi waktu tertinggi untuk terhubung ke sinyal seluler, rata-rata 98,5%. Sementara itu, diikuti oleh 3 dengan 96,2%, serta oleh XL dan Indosat, dengan skor di atas 95%.
Metrik ketersediaan kami bukanlah ukuran jangkauan geografis jaringan. Metrik ini tidak akan memberi tahu Anda apakah Anda akan mendapatkan sinyal jika Anda berencana mengunjungi pedesaan terpencil atau daerah yang hampir tidak berpenghuni. Sebaliknya, metrik ini mengukur proporsi waktu seseorang memiliki koneksi jaringan, di tempat yang sering dikunjungi, sesuatu yang sering dilewatkan oleh metrik cakupan tradisional. Memperhatikan kapan pengguna memiliki koneksi daripada dengan kapan, akan memberikan cerminan pengalaman pengguna sejati yang lebih tepat.
Kami juga mencatat peristiwa yang paling membuat pengguna seluler jengkel: saat tidak ada sinyal untuk terhubung sama sekali. Kesulitan paling umum yang dialami pengguna zona mati terjadi di dalam ruangan. Karena sebagian besar data ketersediaan kami dikumpulkan di dalam ruangan (karena di sanalah pengguna paling banyak menghabiskan waktu), kami sangat ahli dalam mendeteksi area dengan sinyal kosong.
Metrik ketersediaan kami menggunakan pendekatan yang berpusat pada pengguna dan berbasis waktu yang melengkapi metodologi terpusat pada pengguna dan berbasis geografis yang digunakan oleh metrik jangkauan kami.
Ketersediaan menunjukkan proporsi waktu semua pengguna Opensignal di jaringan operator memiliki koneksi 3G, 4G, atau 5G.
Peta cakupan menunjukkan lokasi tempat kami menerima pengukuran dari pengguna yang terhubung dengan 3G atau layanan seluler yang lebih baik. Setiap peta memberikan indikasi area yang dimungkinkan untuk mendapatkan layanan seluler dari operator seluler tersebut.
Telkomsel adalah pemenang penghargaan Pengalaman Jangkauan 4G dengan skor spektakuler 8,8 poin pada skala 10 poin — di atas skor XL dan Indosat masing-masing sebesar 6,5 dan 6,4 poin — yang berarti pengguna Telkomsel kami terhubung ke 4G di sebagian besar lokasi — 88 dari 100 lokasi — rata-rata dikunjungi oleh pengguna kami di Indonesia.
Pengalaman Cakupan 4G mengukur bagaimana pengalaman pelanggan seluler dalam cakupan 4G di jaringan operator. Diukur pada skala 0-10, pengalaman ini menganalisis lokasi tempat pelanggan operator jaringan menerima sinyal 4G dibandingkan lokasi yang dikunjungi oleh pengguna semua operator jaringan.
Sederhananya, Pengalaman Cakupan 4G mengukur pengalaman jangkauan seluler di semua lokasi yang paling penting bagi pengguna sehari-hari — yaitu semua tempat mereka tinggal, bekerja, dan bepergian. Pengalaman ini mempertimbangkan semua area yang dikunjungi pengguna Opensignal, porsi lokasi yang tersedia 4G untuk mereka, dan lokasi yang lebih banyak dikunjungi pengguna memiliki substansi yang lebih tinggi bagi mereka.
Peta cakupan menunjukkan lokasi tempat kami menerima pengukuran dari pengguna yang terhubung dengan 3G atau layanan seluler yang lebih baik. Setiap peta memberikan indikasi area yang dimungkinkan untuk mendapatkan layanan seluler dari operator seluler tersebut.
Sejalan dengan hasil nasional, satu-satunya operator khusus 4G di Indonesia, Smartfren, adalah pemenang untuk Ketersediaan di tujuh wilayah dan pemenang bersama di wilayah lain, berbagi dua kemenangan dengan Telkomsel di Banten dan Jakarta Raya, selain itu dengan XL di Sulawesi, DKI, dan Banten
Sekali lagi, Telkomsel kembali menyabet penghargaan Excellent Consistent Quality. Operator ini memenuhi ambang batas kinerja minimum yang direkomendasikan untuk video HD, panggilan konferensi video grup, dan gaming dalam 67% pengujian pengguna — 8,5 poin persentase lebih besar dari XL yang berada di posisi kedua. Sementara itu, proporsi pengujian pengguna terendah memenuhi ambang batas kinerja yang direkomendasikan pada Smartfren — rata-rata 21,9%..
Kualitas Konsisten mengukur seberapa sering pengalaman pengguna di jaringan cukup untuk mendukung persyaratan aplikasi umum. Ini mengukur kecepatan unduh, kecepatan unggah, latensi, jitter, kehilangan paket, waktu hingga byte pertama, dan persentase percobaan yang tidak berhasil karena masalah konektivitas pada komponen unduhan atau respons server.
Kualitas Konsisten Luar Biasa adalah persentase pengujian pengguna yang memenuhi ambang batas kinerja minimum yang disarankan untuk menonton video HD, menyelesaikan panggilan konferensi video grup, dan bermain game.
Seperti Excellent Consistent Quality, Telkomsel menyabet penghargaan Core Consistent Quality untuk kedua kalinya berturut-turut dalam laporan pengalaman jaringan seluler Opensignal, dengan skor 83,7%. Selain itu, Telkomsel adalah satu-satunya operator Indonesia dengan skor di atas angka 80% — mengungguli Indosat dan XL dengan skor masing-masing 79,7% dan 78%..
Kualitas Konsisten mengukur seberapa sering pengalaman pengguna di jaringan cukup untuk mendukung persyaratan aplikasi umum. Ini mengukur kecepatan unduh, kecepatan unggah, latensi, jitter, kehilangan paket, waktu hingga byte pertama, dan persentase percobaan yang tidak berhasil karena masalah konektivitas pada komponen unduhan atau respons server.
Kualitas Konsisten Inti adalah persentase pengujian pengguna yang memenuhi ambang batas kinerja minimum yang disarankan untuk aplikasi berkinerja lebih rendah, termasuk video SD, panggilan suara, dan penjelajahan web.
Mengumpulkan miliaran tolok ukur individu setiap harinya dari lebih dari 100 juta perangkat di seluruh dunia, Opensignal secara independen menganalisis pengalaman pengguna seluler di setiap operator jaringan terbesar di seluruh dunia.
Opensignal adalah perusahaan analitik seluler yang berkomitmen meningkatkan konektivitas seluler di penjuru dunia. Kami adalah otoritas independen yang punya tujuan untuk memahami pengalaman nyata yang diterima konsumen di jaringan nirkabel.
Journalists, please retain the Opensignal logo and copyright
(© Opensignal Limited) information when using this image.
This image may not be used for any commercial purpose, including use in advertisements or other promotional content, without prior written consent.
Untuk setiap metrik, kami menghitung interval kepercayaan statistik yang ditunjukkan pada grafik kami. Ketika interval kepercayaan tumpang tindih, hasil pengukuran kami terlalu setara untuk menentukan pemenang. Dalam kasus seperti ini, kami menampilkan gambar statistik. Oleh karena itu, sejumlah metrik memiliki beberapa operator pemenang.
Dalam grafik batang, kami menunjukkan interval kepercayaan sebagai batas di setiap sisi batang grafik.
Dalam bagan metrik pendukung, kami menampilkan interval kepercayaan sebagai nilai numerik +/-.
Mengapa interval kepercayaan sangat penting dalam menganalisis pengalaman di jaringan seluler