Indonesia

Telkomsel meraih kemenangan mutlak dalam Pengalaman Video untuk keenam kalinya berturut-turut; skornya kali ini adalah 62,4 poin pada skala 100 poin — unggul 3,4 poin dari Indosat yang berada di posisi kedua. Pengguna kami yang menggunakan Indosat, XL, dan 3 melaporkan skor yang lebih rendah, masing-masing sebesar 58,9, 58,7 dan 58 poin, sementara pengalaman pengguna Smartfren terus tertinggal dengan skor yang jauh lebih rendah yaitu 48,8. Berdasarkan hal tersebut, Smartfren menjadi satu-satunya operator yang masuk dalam kategori Cukup (40<55), sementara Pengalaman Video jaringan operator lain dinilai Baik (55<65) .

Pengalaman Video Opensignal secara langsung menilai streaming video dari perangkat pengguna akhir dan menggunakan pendekatan berbasis International Telecommunication Union (ITU) guna mengukur pengalaman video keseluruhan untuk setiap operator pada skala 0 hingga 100. Video yang diuji mencakup perpaduan resolusi dan di-streaming langsung disiarkan sebagai live streaming dari penyedia konten video terbesar di dunia.

Pengguna kami di Indonesia sekali lagi melaporkan Pengalaman Game terbaik di jaringan 3, menjadikan 3 sebagai satu-satunya operator Indonesia yang memenangkan penghargaan Pengalaman Game sejak kami memperkenalkannya pada bulanJuli 2020. Namun, sejak laporan terakhir kami mencatatkan penurunan tipis 1,2 poin pada 3, sedangkan Telkomsel yang berada di peringkat kedua tumbuh 4 poin. Hasilnya, hanya ada sedikit jarak antara dua operator dalam Pengalaman Game yaitu sekitar setengahnya — dari 11,7 poin (20,4%) menjadi 6,6 poin (10,6%). Sementara itu, pengguna kami di Smartfren melaporkan peningkatan luar biasa sebesar 8,7 poin dan pengguna XL melaporkan peningkatan terkecil sebesar 2,9 poin dalam Pengalaman Game, berbeda dengan pengguna Indosat kami yang melaporkan penurunan 3,2 poin dalam Pengalaman Game.

Berdasarkan skor ini, Pengalaman Game 3 masuk dalam kategori Cukup (65<75), sementara operator lain dinilai lebih rendah. Pengalaman Game kami mengukur kondisi jaringan seluler dunia nyata untuk menilai pengalaman game seluler multipemain pengguna di berbagai jaringan seluler. Skor 3 berada dalam kategori Cukup, yang berarti bahwa sebagian besar pengguna di jaringannya mendapatkan pengalaman rata-rata. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengalaman bermain game secara umum dapat dikontrol, dengan mayoritas pengguna mendapati penundaan antara tindakan dan hasil dalam game. Sebaliknya, skor yang lebih rendah berarti pengalaman pengguna menjadi kurang menyenangkan yang disebabkan oleh peningkatan penundaan dan kurangnya kontrol dalam gameplay.

3 tetap menjadi pemenang mutlak dari penghargaan Pengalaman Aplikasi Suara. Pada saat yang sama, persaingan semakin ketat karena pengguna melihat peningkatan kecil dalam kualitas pengalaman menggunakan aplikasi suara over-the-top (OTT) di sebagian besar jaringan. Pengguna kami di jaringan 3 melaporkan skor tertinggi, yakni 77,8 poin (pada skala 100 poin), tetapi keunggulan 3 sedikit berkurang sejak laporan terakhir karena penurunan 0,7 poin jika dibandingkan dengan semua pesaingnya yang menunjukkan berbagai level peningkatan Pengalaman Aplikasi Suara — dari 0,2 poin di Indosat menjadi 2,8 poin di Smartfren. Peningkatan ini juga berarti bahwa skor kelima jaringan berada dalam kategori Pengalaman yang dapat diterima (74<80) dan terpisah 3,2 poin, alih-alih 5,3 poin seperti yang terlihat terakhir kali.

Peringkat yang Dapat Diterima berarti pengguna puas dengan kualitas panggilan dan umumnya dapat memahami tanpa pengulangan, sementara beberapa mungkin mengalami gangguan kualitas panggilan yang jelas seperti suara klik atau distorsi. Pengalaman Aplikasi Suara Opensignal mengukur kualitas pengalaman untuk layanan suara over-the-top (OTT) — aplikasi suara seluler seperti WhatsApp, Skype, dan Facebook Messenger. — menggunakan model yang diambil dari pendekatan berbasis ITU Internasional untuk mengukur kualitas panggilan suara secara keseluruhan dan serangkaian parameter teknis yang dikalibrasi. Model ini menjelaskan kaitan yang tepat antara pengukuran teknis dan kualitas panggilan yang dirasakan.

Pengguna kami di Indonesia sekali lagi mengamati kecepatan unduh rata-rata tertinggi di jaringan Telkomsel. Operator tersebut memenangkan penghargaan Download Speed Experience Opensignal, kali ini dengan skor 16,3 Mbps, namun rival terdekatnya, XL, hanya tertinggal 0,8 Mbps. Sekalipun pengguna kami di kedua jaringan merasakan kecepatan rata-rata tumbuh melampaui batas 15 Mbps, pengguna XL kami mendapati peningkatan terbesar 2,9 Mbps (secara absolut) sejak laporan terakhir, diikuti Telkomsel (2,8 Mbps) . Pengguna kami di Smartfren dan Indosat juga melaporkan peningkatan — masing-masing sebesar 2,6 Mbps dan 1,2 Mbps. Sebaliknya, pengguna kami di 3 mengamati kecepatan unduh turun sedikit, yakni 0,2, ke 10,9 Mbps.

Perubahan ini berarti Pengalaman Kecepatan Unduhan Telkomsel 5,3% lebih cepat dari XL, 22,9% lebih cepat dari Indosat, 49% lebih cepat dari 3, dan 83,4% lebih cepat dari Smartfren yang berada di peringkat terakhir.

Kali ini, kami melihat variasi yang lebih besar dalam Pengalaman Kecepatan Unggah di Indonesia karena pengguna di kelima jaringan melaporkan peningkatan dalam kecepatan unggah rata-rata mereka sejak laporan terakhir. Telkomsel mempertahankan penghargaan untuk kategori ini dengan skor terbaru sebesar 8,1 Mbps, tetapi keunggulannya merosot dari 1,1 Mbps menjadi 0,9 Mbps, sementara Indosat dan XL tertinggal di belakang dengan skor masing-masing sebesar 7,2 Mbps dan 6,7 Mbps. Sejak laporan terakhir, pengguna Indosat, Telkomsel, dan XL kami melaporkan kecepatan unggah masing-masing lebih cepat 1,4 Mbps, 1,3 Mbps, dan 1,2 Mbps. Sebagai perbandingan, pengguna 3 dan Smartfren merasakan peningkatan yang lebih kecil, masing-masing 0,9 Mbps dan 0,4 Mbps.

Kecepatan unggah menjadi aspek yang semakin penting dari pengalaman pengguna karena pengguna smartphone sekarang lebih terlibat dalam aplikasi media sosial — membuat dan membagikan gambar serta video beresolusi tinggi — dan beralih dari konsumsi konten ke pembuatan konten.

Sekali lagi, Smartfren memenangkan penghargaan Ketersediaan 4G. Tidak heran jika pengguna kami menghabiskan proporsi waktu tertinggi untuk terhubung ke 4G atau layanan yang lebih baik dibandingkan dengan pengguna di jaringan Indonesia lainnya karena Smarfren hanya menawarkan 4G. Pengguna kami melaporkan peningkatan dalam Ketersediaan 4G di sebagian besar jaringan. Dibandingkan dengan laporan sebelumnya, peningkatan terbesar dirasakan oleh pengguna Indosat (1,2 poin persentase), diikuti Telkomsel (1 poin persentase), sementara rekan mereka di 3 dan XL mengamati ketersediaan 4G naik 0,4 poin. Skor Smartfren secara statistik tidak berubah sejak terakhir kali.

Tidak banyak perubahan yang terjadi sejak laporan terakhir mengenai Pengalaman Jangkauan 4G. Telkomsel kembali menempati posisi pertama dengan skor 8,6 poin (dari 10) dalam Pengalaman Jangkauan 4G. Pengguna kami di setiap jaringan nasional Indonesia, kecuali Smartfren, kali ini mendapati sedikit peningkatan sebesar 0,1 poin dalam skor jaringan tersebut.

Saat Ketersediaan 4G Opensignal mengukur proporsi waktu yang dihabiskan pengguna untuk terhubung ke 4G, metrik Pengalaman Jangkauan 4G kami mengukur pengalaman pelanggan seluler dalam jangkauan 4G di jaringan operator. Metrik yang mengukur pada skala 0-10 ini menganalisis lokasi tempat pelanggan operator jaringan menerima sinyal 4G yang terkait dengan lokasi yang dikunjungi pengguna semua operator jaringan.