Pengantar
Telkomsel tetap menjadi operator dominan di Indonesia atas pengalaman jaringan seluler karena meraih empat penghargaan Opensignal secara langsung dan menempati peringkat teratas dalam kategori penghargaan lainnya. Operator ini memenangkan penghargaan Pengalaman Video, Pengalaman Kecepatan Unduhan, Pengalaman Kecepatan Unggahan dan Pengalaman Jangkauan 4G. Meski begitu, sementara Telkomsel telah memperluas keunggulannya dalam Pengalaman Kecepatan Unggahan dan Pengalaman Jangkauan 4G, para pesaingnya mengurangi keunggulannya dalam Pengalaman Video dan Pengalaman Kecepatan Unduhan. Ini disebabkan peningkatan relatif lebih besar yang dirasakan oleh pengguna kami di jaringan nasional lainnya.
Di sisi lain, 3 berpegang pada penghargaan Pengalaman Aplikasi Suara dan Pengalaman Game kami. Smartfren, operator khusus 4G di Indonesia, sekali lagi memenangkan penghargaan Ketersediaan 4G meskipun hanya menempati peringkat keempat dalam Pengalaman Jangkauan 4G.
Secara keseluruhan, pengalaman jaringan seluler di Indonesia telah meningkat di sebagian besar kategori penghargaan kami, dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya, dengan sedikit pengecualian, yang patut diperhatikan mengingat konsumsi data telah tumbuh secara signifikan di negara ini selama setahun terakhir. Pengguna Indosat melaporkan peningkatan paling signifikan dalam Pengalaman Video dan Pengalaman Aplikasi Suara dari semua operator. Sementara itu, rekan-rekan mereka di 3 merasakan peningkatan tertinggi dalam Pengalaman Kecepatan Unduhan dan pengguna kami di XL menikmati peningkatan terbesar dalam Ketersediaan 4G, dibandingkan dengan pesaing mereka.
Pertengahan April lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) Indonesia melelang
tiga blok 10 MHz spektrum TDD di pita 2,3 GHz yang diakuisisi Telkomsel dan Smartfren 20 MHz dan 10 MHz, masing-masing. Kapasitas spektrum baru akan membantu operator Indonesia mendukung penggunaan data seluler yang lebih besar dan meningkatkan pengalaman seluler pengguna di masa mendatang. Sementara itu Telkomsel dilaporkan telah meluncurkan 5G, menggunakan spektrum di pita 2,3 GHz, yang sekarang tersedia di 8 kota, Indosat dikabarkan telah meluncurkan 5G di kota Surakarta menggunakan pita 1800 MHz. Sementara itu, Smartfren dilaporkan telah melakukan uji coba 5G menggunakan spektrum mmWave 26GHz dan XL bertujuan untuk meluncurkan 5G setelah mengamankan sertifikat Kelayakan Operasi (SKLO) dari regulator Kominfo.
Meskipun 5G masih dalam tahap awal dan merupakan area fokus penting bagi operator Indonesia, sejumlah besar proporsi dari populasinya masih bergantung pada teknologi jaringan 3G lama. Ke depannya, karena negara ini mengadopsi 5G, operator Indonesia akan mendapat manfaat dari migrasi pengguna hanya 3G ke 4G dan memperbarui pita spektrum 2G/3G ke layanan 4G. Hal tersebut akan membantu percepatan penyebaran jaringan 4G dan 5G yang dapat menjembatani kesenjangan digital di negara ini serta meningkatkan pengalaman jaringan seluler pengguna ponsel pintar secara keseluruhan. Jaringan 4G yang kuat akan membuka jalan untuk transisi yang lebih mulus ke jaringan 5G generasi berikutnya.
Dalam laporan ini, kami telah menganalisis pengalaman jaringan seluler Indonesia di lima jaringan nasional — Telkomsel, XL, Indosat, 3 dan Smartfren — selama 90 hari, dimulai pada 1 Februari 2021, dan berakhir pada 1 Mei 2021, baik secara nasional dan regional.